LAPORAN PERCOBAAN UJI MAKANAN
Disusun untuk Melengkapi Tugas Biologi
Semester I



Disusun oleh:
Avinda Eka Damyanti (04)
VIII A



SMP NEGERI I GODEAN
TAHUN PELAJARAN 2013-2014
UJI MAKANAN
A. Topik      : Uji Makanan
B. Tujuan   :
1.      Mengidentifikasi jenis zat makanan dalam bahan makanan.
2.      Mengetahui macam-macam bahan penguji zat makanan.
3.      Membuat laporan hasil percobaan.
C. Dasar Teori :
         Makanan adalah sesuatu yang dapat dimakan dan berguna bagi tubuh.Fungsi makanan antara lain: sebagai sumber/ penghasil energi, sebagai pembangun tubuh, sebagai pelindung, sebagai pertahanan tubuh, menjaga tubuh dari kondisi stress, meningkatkan intelegensi, dan memelihara fungsi reproduksi. Makanan yang kita makan terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
            Setiap jenis gizi yang kita dapatkan mempunyai fungsi yang berbeda.Karbohidrat merupakan sumber tenaga yang kita dapatkan sehari-hari.Salah satu contoh makanan yang mengandung karbohidrat adalah nasi.Protein digunakan oleh tubuh untuk membantu pertumbuhan kita,baik otak maupun tubuh kita.Lemak digunakan oleh tubuh kita sebagai cadangan makanan dan sebagai cadangan energi.Lemak akan digunakan saat tubuh kekurangan karbohidrat, dan lemak akan memecah menjadi glukosa yang sangat berguna bagi tubuh kita saat kita membutuhkan energi. Berikut zat-zat yang terkandung dalam makanan yang diperlukan oleh tubuh.
            Nutrisi yang dibutuhkan manusia :
·         Gula (Glukosa)
                        Karbohidrat merupakan sumber energi utama bagi tubuh manusia, yang menyediakan          4 kalori (17 kilojoule) energi pangan per gram. Pemecahan karbohidrat (misalnya pati)            menghasilkan   mono- dan disakarida, terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera          terlibat dalam   produksi ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting            dalam produksi            protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak            ada metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
                        Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan. Sebagian      glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju   hati dan otot, yang menyimpannya sebagai glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang   menyimpannya sebagai lemak. Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan      dikonversi kembali menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun         lemak simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak secara          langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain yang dihasilkan dari    pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang mengkonversinya menjadi glukosa.
·         Protein
                        Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama")         adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari    monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida.        Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur           serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan      virus.
                        Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein lain berperan          dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya protein yang membentuk batang dan            sendi sitoskeleton. Protein terlibat dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem          kendali dalam bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga dalam       transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein berperan sebagai sumber asam   amino bagi organisme yang tidak mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
·         Lemak
                        Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi minyak      nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga biasanya disebutkan       kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan, lepas dari wujudnya yang padat          maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon,             hidrogen, dan oksigen
·         Vitamin C (asam askorbat)
            Vitamin adalah suatu zat organic yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan proses fisiologis tubuh.Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain. Vitamin C berperan dalam menghambat reaksi-reaksi oksidasi dalam tubuh yang berlebihan dan memelihara fungsi normal semua unit sel.
            Vitamin C banyak terdapat pada buah-buahan, seperti jeruk, jambu, pisang  dan sayuran berwarna hijau. Kekurangan vitamin C mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit, kerusakan sendi, dan gusi. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat menggunakan larutan amiluk Iodida atau bias juga menggunakan betadin.
            Dalam kegiatan uji makanan, diperlukan beberapa reagen, yaitu:
·         Benedict
                                Reagen Benedict adalah bahan kimia pereaksi bernama setelah seorang kimiawan     Amerika, Stanley Rossiter Benediktus. Benedict's reagen digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal ini termasuk             semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih umum, kita coba   Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali yang aromatik), dan alpha-hydroxy-  keton , termasuk yang terjadi di ketoses tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak             sepenuhnya mengurangi gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif      karena dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam reagen. reagen Benedict          biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini             adalah diendapkansebagai merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
                        Cara kerja Benedict :
        Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi.
·         Biuret
                        Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O) NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut dalam air panas.  Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet pada kontak dengan protein, atau zat-zat dengan ikatan peptida . Uji dan reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama untuk menguji.

D. Alat dan Bahan :
1.      Pembakar spritus
2.      Beker gelas
3.      Tabung reaksi
4.      Rak tabung reaksi
5.      Kertas HVS
6.      Ekstrak makanan :
1)      Nasi
2)      Tahu
a.       Tahu putih
b.      Tahu kuning
3)      Tempe
4)      Buah-buahan:
a.       Jeruk kecil
b.      Jeruk
c.       Jambu merah
d.      Melon
e.       Pisang
f.       Tomat
g.      Salak
h.      Mangga
i.        Talok
E. Langkah Kerja
A. Uji Glukosa
1.    Masukkan ekstrak makanan ke dalam tabung breaksi setinggi 2 cm
2.    Tambahkan 5 tetes Benedict
3.    Amati perubahan warnanya
4.    Panaskan diatas pembakar spritus sampai mendidih
5.    Amati perubahan warnanya
6.    Bila mengandung glukosa, warnanya berubah menjadi merah bata
B. Uji protein
1.    Masukkan ekstrak makan kedalam tabung breaksi setinggi 2 cm
2.    Tambahkan 5 tetes Biuret ( NaOH 3 tetes + CuSO4 3 tetes
3.    Amati perubahan warnanya
4.    Bila mengandung protein, warnanya menjadi ungu
C. Uji Lemak
1.    Teteskan ektrak makanan diatas kertas HVS
2.    Keringkan
3.    Amati perubahan warnanya
4.    Bila mengandung lemak, maka terdapat noda transparan pada kertas HVS
D. Uji Vitamin C
1.    Masukkan ekstrak larutan iodium ke dalam tabung breaksi setinggi 2 cm
2.    Tambahkan ekstrak buah satu tetes demi satu tetes sampai warnanya jernih
3.    Hitung berapa tetes banyaknya ekstrak buah
4.    Diskusikan bagaimana cara menentukan banyaknya kandungan vitamin C
F. Data Hasil Percobaan
A. Uji Glukosa
Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan glukosa, maka bandingkan warnanya dengan uji gula pasir, misalnya :
No.
Ekstrak Makanan
Perubahan warna
Kandungan Karbohidrat
Sebelum dipanaskan
Sesudah dipanaskan
1.
Larutan gula
Hijau
Merah bata
+++++
Banyak
2.
Glukosa
Biru muda
Merah bata
+++++
Banyak
3.
Nasi + air liur
Biru muda
Merah bata
+++++
Banyak
4.
Nasi + air
Biru muda
Biru tua
+
Sedikit

B. Uji Protein
Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan protein, maka bandingkan warnanya dengan uji susu, misalnya :

No.
Ekstrak makanan
Perubahan warna
Kandungan karbohidrat
1.
Susu
Ungu
+++++
Banyak
2.
Tahu putih + air
Ungu
+++++
Banyak
3.
Tahu kuning + air
Ungu
+++++
Banyak
4.
Tempe + air
Biru keabu-abuan
++++
Sedikit

C. Uji Lemak
Untuk mengkuantitatifkan banyaknya kandungan lemak, maka bandingkan noda transparannya dengan uji minyak goreng, misalnya :
No.
Ekstrak makanan
Perubahan warna
Kandungan karbohidrat
1.
Minyak goreng
Noda transparan
+++++
Banyak
2.
Tahu
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit
3.
Tempe
Noda Transparan
+++++
Banyak
4.
Nasi
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit
5.
Pisang
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit
6.
Salak
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit
7.
Apel
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit
8.
Jambu Merah
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit
9.
Talok
Noda Tidak Transparan
-
Sedikit

D. Uji Vitamin C

No.
Ekstrak Buah
Larutan Iodium
Volume Ekstrak Buah
Kandungan
Vitamin C
1.
Ekstrak mangga
2 cm / 10 tetes
8 tetes
Sedang
2.
Ekstrak jeruk
2 cm / 10 tetes
1 tetes
Banyak
3.
Ekstrak melon
2 cm / 10 tetes
24 tetes
Sedikit
4.
Ekstrak tomat
2 cm / 10 tetes
1 tetes
Banyak
5.
Ekstrak talok
2 cm / 10 tetes
1 tetes
Banyak
6.
Ekstrak pisang
2 cm / 10 tetes
8 tetes
Sedang

G. Pembahasan
Pada kegiatan uji makanan ini reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan makanan adalah :
ü Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadi Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosa disebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna merah bata.
ü Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi sebagau berikut :
kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan membentuk warna lembayung
.
ü Kertas HVS adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Pada pengujian lemak ini makanan atau bahan makanan digosokkan pada kertas HVS, setelah itu didiamkan hingga kering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
ü Iodium
            Sesuai pernyataan di atas di peroleh hasil pengujian sebagai berikut :
v Uji Nasi
o  Pada uji glukosa, nasi yang dicampur dengan air mengandung glukosa, karena setelah ditetesi benedict kemudian dipanaskan, warnanya berubah menjadi biru tua.
o  Pada uji glukosa, nasi yang dicampur dengan air ludah mengandung glukosa, karena setelah ditetesi benedict kemudian dipanaskan, warnanya berubah menjadi merah bata.
o  Pada uji lemak, nasi tidak mengandung lemak, karena setelah nasi digosokkan pada kertas HVS kemudian didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
v             Uji Tahu
v Uji Tempe
o  Pada uji protein, tempe mengandung namyak protein, karena setelah ekstrak tempe ditetesi biuret warnanya berubah menjadi ungu.
o  Pada uji lemak, tempe mengandung lemak, karena setelah tempe digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
v Uji Mangga
o  Pada uji lemak, mangga tidak mengandung lemak, karena setelah mangga digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan hingga, noda tidak transparan.
o  Pada uji Vitamin C, mangga mengandung Vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes larutan iodium diperlukan 8 tetes ekstrak mangga.
v Uji Jeruk
o  Pada uji lemak, jeruk tidak mengandung lemak, karena setelah jeruk digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji Vitamin C, jeruk mengandung banyak Vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes larutan iodium diperlukan 1 tetes ekstrak jeruk.
v Uji Melon
o  Pada uji lemak, melon tidak mengandung lemak, karena setelah melon digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji Vitamin C, melon mengandung sedikit Vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes iodium, diperlukan 24 tetes ekstrak melon.
v Uji Tomat
o  Pada uji Vitamin C, tomat mengandung banyak Vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes iodium, diperlukan 1 tetes ekstrak tomat.
v Uji Salak
o  Pada uji lemak, salak tidak mengandung lemak, karena setelah salak digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
v Uji Pisang
o  Pada uji Lemak, pisang tidak mengandung lemak, karena setelah pisang digosokkan pada kertas HVS dan didiamkan hingga kering, noda tidak transparan.
o  Pada uji Vitamin C, pisang mengandung Vitamin C, karena untuk menjernihkan 10 tetes iodium, diperlukan 8 tetes ekstrak pisang.
H. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa:
ü  Nasi mengandung glukosa.
ü  Nasi yang dikunyah atau yang dicampur dengan air ludah mengandung glukosa.
ü  Tahu mengandung protein dan tidak mengandung lemak.
ü  Tempe mengandung protein dan lemak.
ü  Mangga tidak mengandung lemak dan mengandung Vitamin C.
ü  Jeruk tidak mengandung lemak dan mengandung banyak Vitamin C.
ü  Melon tidak mengandung lemak dan mengandung sedikit Vitamin C.
ü  Tomat menganduung banyak vitamin C.
ü  Salak tidak mengandung lemak.
ü  Pisang tidak mengandung lemak dan mengandung Vitamin C.
Reagen benedict digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung glukosa, reagen biuret digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung protein, kertas HVS digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung lemak, sedangkan iodium digunakan untuk mengetahui makanan yang mengandung vitamin C.
                               Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen benedict, kemudian memanaskannya di atas pembakar spritus dan warna menjadi merah bata, maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa. Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan berubah warna menjadi ungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein. Bahan  makanan yang dioleskan pada kertas HVS, jika meninggalkan bekas noda transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak. Larutan iodium yang ditetesi ekstrak buah kemudian dikocok, jika warnanya menjadi jernih, maka buah tersebut mengandung vitamin C. Semakin sedikit ekstrak buah yang diperlukan untuk menjernihkan larutan iodium, maka semakin banyak vitamin C yang terkandung dalam buah tersebut. Sebaliknya, semakin banyak ekstrak buah yang diperlukan untuk menjernihkan larutan iodium, maka semakin sedikit vitamin C yang terkandung dalam buah tersebut.

I.                  Daftar Pusaka
LKS Pionir Semester Gasal Tahun Pelajaran 2013-2014
Lampiran
     

   

    
 

   






Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASBABUL NUZUL DAN ISI KANDUNGAN SURAH AN-NUR AYAT 2 DAN SURAH AL ISRA AYAT 32

MATERI BAHASA JAWA "UYON-UYON LAN GAMELAN"

MATERI BAHASA JAWA "CERKAK"